Banjir di Tahun 2013 ini mengingatkan saya mengajar di MAN 9 Pondok Kopi pada tahun 2007 yang lalu. (sekarang MAN 9 Pondok Kopi sudah berubah menjadi MAN 18 Jakarta). Hujan yang tidak henti-hentinya dari pagi sampai siang membuat jalanan depan MAN 9 Pondok Kopi tergenang air, hujan pun berhenti, tetapi air genangan tetap naik, akhirnya seluruh siswa dipulangkan, suasana menjadi ramai, banyak siswa dan guru yang memaksakan diri motornya berenang di air sehingga banyak yang mogok, ada juga siswa dan guru yang merayap di pagar agar tidak basah melewati genangan air tersebut. Guru yang punya mobil pun dengan melaju kencang melewati genangan tersebut agar tidak mogok ditengah genangan air.
Akhirnya tersisa hanya Kepala Madrasah, Kepala TU, Pimpinan Madrasah, Wakil-wakil dan Saya sebagi guru beserta teman-teman Satpam dan OB. Hujan pun kembali turun dan deras, Wakil-wakil akhirnya memutuskan untuk pulang, diikuti oleh Kepala TU dan Pimpinan Madrasah. Saya menunggu Kepala Madrasah untuk pulang, tetapi entah kenapa beliau tidak pulang-pulang, mungkin karena mobil dinas nya baru dan takut mogok di genangan bajir yang semakin naik sampai lapangan Madrasah. Saya ingin pulang tetapi dengan melihat Kepala Madrasah saya tetap di Madrasah dan memantau air yang selalu naik. Sore pun berlalu, Maghrib pun tiba, hujan tidak berhenti, dan air perlahan-lahan naik. Akhirnya Kepala Madrasah dan Saya tidak bisa pulang karena genangan air didepan Madrasah sudah mencapai sepinggang dan di halaman lapangan Madrasah sudah mencapai mata kaki. Menginap bersama Kepala Madrasah diruangannya, menunggu pagi. Sambil berbincang-bincang diruangan Kepala Madrasah, terdengar ada yang teriak-teriak dan terlihat seseorang merayap dipagar Madrasah ... Assalamu'alaikum ... sudah pada makan belum ??? ini saya bawakan nasi goreng buat yang nginap ... Kami pun (Kepala Madrasah dan Saya) berteriak Wa'alaikum Salam, belum Pak Kepala TU ... hayooo masuk. Kepala TU membawakan nasi goreng tetapi beliau pulang lagi tidak menginap di Madrasah. Beberapa Warga yang rumahnya kebanjiran akhirnya menumpang menginap di MAN 9 Pondok Kopi, akhirnya kami tidak berdua tetapi bersama beberapa Warga sekitar.
Kisah saya itu, tidak akan pernah kembali dan menjadi sebuah kenangan yang indah, sebuah kebersamaan, sebuah pengakuan, sebuah kesetiaan dan penghormatan saya kepada Pemimpin.
Kangen mereka : Kepala Madrasah (Drs. Fadoli Kurdi), Kepala TU (H. Muchtar Rowi), Pimpinan (H. Murodi), semoga semuanya diberikan kesehatan dan kita dapat berkumpul lagi disuatu saat nanti.
Tags:
Artikel